GWINDONESIA.COM, KALIMANTAN SELATAN
Berdasarkan keterangan Narasumber ( Iswandi ) yang tak lain adalah karyawan PT.SIS Adaro Energi terkait pollow up berulang,di bulan 6 mcu, bulan 7 pollow up, bulan 10 pollow up, (isw) Memiliki hak untuk menayangkan pollow up berulang karena (isw) telah MCU di bulan Juni (Fit) pollow up,di bulan Juli ( FIT) kurun waktu 2 bulan lebih ada lagi pollow up kata Iswandi menyempaikan kepada sejumlah awak media.Sabtu ( 02/11/2024 ).
Karena ia merasa tidak sakit, (isw) menghadap MPS bertemu Reza.Menurut keterangan ( reza sfr ) hasil dari pemeriksaan dokter Dwi sartika dokter Klinik perusahan,Iswandi di wajibkan untuk pollow up.
Merasa dirinya belum pernah di periksa Dokter tersebut,Iswandi di arahkan ke klinik perusahaan PT SIS.Ketika sampai di Klinik tersebut,dokter membuka data sesuai (NRP ) dan di data, namun nama Iswandi tidak ada rujukan pollow up.Hal tersebut di ketahuinya berdasarkan informasi dari dokter yang bertugas di Klinik tersebut.
Lanjutnya,
Saya kemudian kembali ke MPS untuk klarifikasi kepada Reza dan Reza mencoba menjelaskan jika itu adalah rekomendasi dari Dokter,tapi data nya tidak ada,
Reza kemudian mengatakan kepada saya ” jika bapak tidak mau di pollow up silakan bapak cari perusahaan lain.kata Iswandi menuturkan.
Mendengar perkataan Reza yang tak pantas di ucapkan oleh seorang pemimpin terhadap dirinya sebagai bawahan,sontak Iswandi berkata,”kenapa Reza pemimpin sampai berucap kata kasar.
“Saya sering ngurusin urusan orang tapi tidak kasar seperti itu,saya bertanya atau menolak saya punya hak,Ujar Iswandi.
Lebih lanjut Iswandi kemudian mengungkapkan bahwa Reza melontarkan kata-kata yang sifatnya terkesan menantang awak media ( wartawan) dan LSM ( Gepak )
“Jangan mentang – mentang bapak orang media( wartawan)orang LSM ( Gepak )
gak bisa di atur,silakan mau bawa media mau bawa LSM,kata Reza menyampaikan kepada Iswandi.
Iswandi kemudian menyampaikan kepada Reza bahwa dirinya punya hak untuk menanyakan dan menolak di bilang sakit,karna dirinya merasa sehat.
“Dengan rasa kecewa saya pulang karna hari itu saya pasca cuti,saya sangat menyayangkan ucapan Reza yang terkesan menantang media (wartawan) dan LSM ( Gepak )yang tentunya menyakitkan hati.” ujar Iswandi.
Tak hanya itu,Lebih lanjut Iswandi mengatakan banyak hal yang ia ketahui namun ia abaikan,ia diam tetap bekerja sesuai sebagai operator di PT Sis. Banyak hak karyawan di kurangi ia diam.
Dari makanan hingga minuman, nasi kuning untuk sarapan pagi sudah hilangkan,kemudian snack juga di hilangkan.Dan akhir akhir ini target jatah nasi kotak bonus juga hilang.
Aturan di pres,HP di larangan, operator di razia 2 x dalam seminggu 2 kali di lakukan baik di jalan dan CSA.Banyak operator yang tidak nyaman namun apa boleh buat mereka takut jika angkat bicara di PHK.
Jaman sudah modern kok masyarakat di kekang ini bukan zaman dahulu masyarakat harus maju, pemimpin harusnya bukan menghambat kemajuan, tapi bagaimana di zaman yang maju ini bisa berkolaborasi bekerja dengan aman tanpa menghambat kemajuan masyarakat Ujar dia.
Iswandi berpesan kepada seluruh awak media terutama terkait kemerdekaan Pers di wilayah Kalsel,dirinya berharap harus mengungkapkan sesuai Fakta bukan menutupi apa lagi membek Up sesuatu yang merugikan publik.
“Jangan perang media” ketika media mendapatkan info untuk menepis berita yang telah terbit”Pahami UUD pers klarifikasi dahulu kepada pihak-pihak media yang telah menerbitkan media tersebut”ucapanya.
“Jika ada yang ujuk ujuk tanpa klarifikasi menyangkal media yang telah naik kami akan laporkan ke Dewan Pers media sosial yang demikian,ujar dia.
“Ingat fungsi media adalah kontrol sosial mencari mendapatkan dan membagikan informasi ke publik bukan menutupi demi kepentingan pribadi
“Kejujuran adalah kunci utama membawa Indonesia maju jika bukan sekarang kapan lagi jika bukan kita siapa lagi ujarnya
Terakhir Iswandi mengungkapkan bahwa menanggapi sikap Reza yang arogan dan terkesan menantang Media dan LSM,
Ketua LSM DPW/DPD Gepak- Kalsel H. Anang misran meradang mengatakan,”kita wajib datang jika perlu ketua DPD kabupaten se Kalimatan Selatan turun ke PT SIS”
Selain DPW/DPD Gepak- Kalsel,
Gabungan wartawan Indonesia ( GWI ) DPD, DPC seluruh Inonesia tidak terima dan mengecam keras atas sikap Reza yang arogan menantang Jurnalis dan LSM serta
mengintimidasi dengan ucapan yg menyakiti hati ketua DPD GWI Kalsel Iswandi.Kami dari pihak Pers (wartawan) mengecam agar saudara Reza di proses
( Tim)