GWINDONESIA.COM, PANDEGLANG BANTEN
Dalam rangka memperingati Hari Santri Nasional yang diperingati setiap tanggal 22 Oktober, apel besar diadakan di Alun-Alun Kecamatan Cibaliung, Kabupaten Pandeglang, Banten. Dengan tema “Menyambung Juang Merengkuh Masa Depan”, peringatan ini dihadiri oleh berbagai pemangku kepentingan dari unsur pemerintahan, TNI, Polri, serta para santri dan tokoh masyarakat dari berbagai wilayah seperti Kecamatan Cibaliung, Cigeulis, Cimanggu, Sumur, dan Cibitung.
Kehadiran Pimpinan Instansi:
TNI (Tentara Nasional Indonesia):Kapten Arh. Asep Kandana Hidayat, Danramil Cigeulis 0114/Cigeulis, hadir mewakili TNI. Dalam sambutannya, beliau menekankan pentingnya peran santri, ulama, dan tentara dalam sejarah perjuangan bangsa. “Acara ini harus terus berlangsung tiap tahunnya, agar sejarah perjuangan para santri, ulama, dan tentara sebagai cikal bakal NKRI tetap hidup. Kita harus ingat bahwa wilayah-wilayah seperti Kecamatan Cibaliung, Cigeulis, Cimanggu, Sumur, dan Cibitung telah menjadi saksi penting dalam perjalanan panjang menjaga kemerdekaan dan persatuan bangsa,” tegas Kapten Asep.Babinsa (Bintara Pembina Desa)dari Kecamatan Cibaliung, Cigeulis, Cimanggu, Sumur, dan Cibitung juga turut hadir, memastikan dukungan penuh kepada masyarakat dalam menjaga ketertiban dan keamanan daerah.
Polri (Kepolisian Republik Indonesia):
Kapolsek (AKP EDI ABAS JUNAEDI) Cibaliung memberikan pesan terkait pentingnya peran aktif santri dalam menjaga persatuan, keamanan, dan ketertiban, khususnya di tengah tantangan sosial saat ini.Bhabinkamtibmas (Bhayangkara Pembina Keamanan dan Ketertiban Masyarakat) dari wilayah yang mencakup Cibaliung hingga Cigeulis turut hadir dan mendampingi acara ini, menegaskan sinergi antara kepolisian dan masyarakat dalam menciptakan lingkungan yang aman.
Pemerintah Daerah:
PJ Hapid Hertian, S.Sos, Camat Cigeulis, sebagai perwakilan pemerintahan daerah, memberikan sambutan yang menyoroti peran strategis santri dalam menjaga moralitas bangsa serta pentingnya kolaborasi antar semua elemen masyarakat dalam pembangunan daerah.
Sekretaris Kecamatan Cibaliung, mewakili Camat Cibaliung, juga hadir untuk mendukung acara ini, menyampaikan peran penting santri dalam upaya membangun wilayah yang aman, damai, dan berakhlak.
Perwakilan dari KUA (kantor urusan agama) Kecamatan Cibaliung dan MUI (ustadz haerudin/udin) tingkat kecamatan memberikan dukungan penuh terhadap pelaksanaan acara ini, dengan harapan agar santri terus menjadi garda terdepan dalam membangun moralitas bangsa.
Tokoh Masyarakat dan Agama:
H. Turmudi, Ketua MUI Kecamatan Cigeulis, serta Ustadz Maknun, Ketua MUI Desa Cigeulis, turut hadir memberikan wejangan spiritual yang menggarisbawahi pentingnya menjaga persatuan melalui akhlak mulia dan nilai-nilai agama.
Pengasuh Pondok Pesantren dari berbagai wilayah seperti Cibaliung, Cigeulis, Cimanggu, Sumur, dan Cibitung juga turut serta mendampingi santri dalam acara ini, mencerminkan pentingnya peran pesantren dalam membangun moral generasi muda.
Rangkaian Acara:
Kegiatan dimulai pada pukul 07.00 WIB dengan upacara bendera yang dilanjutkan dengan pembacaan doa bersama. Tokoh agama dan tokoh masyarakat setempat berperan aktif dalam membimbing peserta apel untuk mengenang perjuangan santri dalam menjaga kemerdekaan Indonesia melalui Resolusi Jihad yang diserukan oleh KH. Hasyim Asy’ari pada tahun 1945. Acara juga diisi dengan berbagai penampilan seni budaya oleh para santri, yang menggambarkan semangat kebhinekaan dan cinta tanah air.
Apel ini diharapkan menjadi agenda tahunan yang tidak hanya mengenang sejarah perjuangan santri, ulama, dan TNI, tetapi juga memperkuat komitmen semua pihak dalam menjaga keutuhan dan kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Tentang Hari Santri Nasional:
Hari Santri Nasional diperingati setiap tanggal 22 Oktober untuk mengenang kontribusi besar para santri dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia. Peringatan ini merujuk pada Resolusi Jihad yang dikeluarkan oleh KH. Hasyim Asy’ari pada 22 Oktober 1945, yang menyerukan kepada santri dan umat Islam untuk mempertahankan kemerdekaan Indonesia dari penjajah.
Wartawan : Sahroni